Selasa, 15 Desember 2009

MERANGKAI INSTALASI LISTRIK SEDERHANA

3.1 Sektsa dan Ilustrasi Ruangan
Apabila hendak memasang instalasi listrik, maka harus mengetahui terlebih dahulu gambaran secara umum keadaan dari suatu ruangan yang akan dipasang instalasi listrik tersebut. Dari sini maka akan lebih mudah mengatur tata letak komponen serta penentuan titik-titik cahaya sesuai dengan kebutuhan ru angan. Pada gambar 3.1 diperlihatkan sketsa suatu ruangan yang akan dipasang instalasi beserta Bagi pelaksana di lapangan, akan lebih menyesuaikan antara gambar instalasi
yang telah dibuat dengan kondisi yang sebenarnya di lapangan.

Dari gambar 3.1 di atas,
dapat membuat langkah sederhana untuk memasang hubungan dari dua buah lampu
yang dilayani oleh sebuah sakelar tunggal dengan dilengkapi satua buah stop kontak.
Illustrasi semacam ini akan banyak membantu siswa dalam membuat perencanaan
instalasi listrik. Dalam prakteknya siswa dapat menggunakan papan kerja untuk
merancang beberapa hubungan lampu dan memasangnya secara lebih ringkas dan
sederhana.
Instalasi listrik merupakan pengetahuan dan jenis pekerjaan khusus, sehingga
harus ditangani secara khusus. Dengan demikian dalam bidang instalasi listrik terdapat
ketentuan-ketentuan dan peraturan tersendiri bagi pelaksanaannya. Pekerjaan instalasi
listrik merupakan suatu rangkaian pekerjaan yang kadang-kadang sangat kompleks. Hal
ini tergantung kepada luas pekerjaan yang tangani. Rangkaian pekrjaan ini terutama
meliputi penyediaan dan pemilihan bahan beserta peralatan yang diperlukan, mulai dari
pelaksanaan sampai pengujian hasil kerja yang telah diselesaikan. Rencana pokok
berupa gambar atau bahan akan diketahui macam bahan dan peralatan yang diperlukan.diagram rangkaian garis tunggalnya.

3.2 Cara Menentukan Jumlah Kawat Instalasi
Untuk menentukan berapa jumlah kawat penghantar yang dipasang dalam suatu
instalasi, maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
a. Rencanakan terlebih dahulu beberapa titik cahaya yang akan dipasang.

b. Tentukan cara pelayanan titik cahaya yang akan dipasang, misalnya dipasang dua
buah titik cahaya yang akan dilayani dari satu tempat yang sama.
c. Pilihlah komponen serta cara pelayanan yang efektif untuk titik-titik cahaya yang
akan dipasang. Disini dapat menggunakan sakelar seri untuk melayani kedua lampu
yang kan dipasang.
d. Buatlah gambar diagram pengawatan agar memudahkan di dalam membuat detail
gambar instalasi.
e. Tentukan cara pemasangan yang akan digunakan, apakah instalasinya sistem
rentang atau sistem tertutup. Jika menggunakan sistem tertutup, maka
membutuhkan pipa sebagai peralatan pelindung hantaran, sebaliknya jika
menggunakan sistem rentang maka membutuhkan rol isolator sebagai penyangga
hantaran instalasinya.
f. Apabila akan membuat instalasi di dalam pipa, maka kita sudah dapat mengetahui
berapa banyak hantaran yang akan dimasukkan ke dalam pipa.
Setelah mengetahui gambar pelaksanaan, maka dapat membuat gambar bagan
dengan membubuhkan garis -garis lintang pada gambar bagan tersebut. Banyak kawat
dan hubungan dua buah lampu tersebut adalah tiga batang. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar 3.2.

3.3 Instalasi Dua Lampu Pijar Dengan Sakelar Tunggal

Instalasi dua buah lampu dengan sebuah sakelar, artinya kedua lampu itu cukup
dilayani oleh sebuah sakelar saja. Jadi dalam pemasangannya, hantaran kedua lampu itu
diperoleh melalui sebuah sakelar. Perhatikan gambar 3.3.

Bahan-bahan yang digunakan hampir sama dengan gambar 3.2, perbedaannya terletak
pada jumlah bahannya, baik berupa kotak sambung, pipa maupun hantarannya.
Apabila kedua lampu tersebut hendak dilayani dengan dua buah sakelar, maka ada dua
cara bagan yang dapat dipakai yaitu : (a) kedua sakelar dipasang berjauhan, (b) kedua
sakelar dipasang satu tempat. Cara kedua ini sering disebut sebagai sakelar seri atau
deret. Kedua cara pemasangan itu dapat dilihat pada gambar 3.4 dan gambar 3.5.

Comments :

0 komentar to “MERANGKAI INSTALASI LISTRIK SEDERHANA”


Posting Komentar